Pencarian Fakta Suku Paling Tua di Indonesia
Indonesia Punya Suku Tertua di Dunia - Satu lagi (penulis menyebutnya) sebuah keajaiban, kehebatan dan keunikan negara ini, negara Indonesia. Negara dengan penduduk lebih dari 250.000.000 jiwa ini mempunyai akar sejarah yang sangat tua. Hal ini terbukti, dari beribu-ribu suku ras yang ada di tanah air tercinta ini terdapat satu suku yang diyakini sebagai Suku Tertua di Dunia. Pendapat ini bukan dilebih-lebihkan, akan tetapi berdasarkan penelitian dari Dr Bennet Bronson asal Amerika bersama Tim Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional Jakarta pada tahun 1973.
Hasil penelitian itu menyimpulkan bahwa suku Kerinci yang mendiami dataran tinggi bukit Barisan di daerah gunung Kerinci, Sumatra, menunjukan Indonesia Punya Suku Tertua di Dunia, bahkan jauh lebih tua daripada suku Inka (Indian) Amerika. Padahal sebelumnya, suku Indian Inka diyakini sebagai suku purba pertama yang telah berperadaban tinggi. Menurut Dennet Bronson, suku Kerinci telah hidup di bukit Barisan daerah gunung Kerinci lebih dari 10.000 tahun. Artinya, Indonesia Punya Suku Tertua di Dunia telah ada jauh sebelum manusia mengenal adanya tahun masehi.
Tidak hanya demikian, banyak peneliti lain pun mengungkapkan hal senada yang menguatkan pernyataan Dennet Bronson diatas. Mereka menyebutkan bahwa orang Kerinci termasuk bangsa asli Indonesia yang mula-mula ada di Sumatra berdasarkan artefak purba yang ditemukan dan sudah ada selama 40 tahun. Dalam salah satu Satusko (benda pusaka)berupa tambo adat dan silsilah suku Kerinci yang dijadikan riset, menunjukan keberadaanya di dataran tinggi puncak Andalas perbukitan Barisan, jauh lebih dahulu daripada suku Proto-Melayu yang dianggap sebagai suku melayu tua.
Hasil penelitian itu menyimpulkan bahwa suku Kerinci yang mendiami dataran tinggi bukit Barisan di daerah gunung Kerinci, Sumatra, menunjukan Indonesia Punya Suku Tertua di Dunia, bahkan jauh lebih tua daripada suku Inka (Indian) Amerika. Padahal sebelumnya, suku Indian Inka diyakini sebagai suku purba pertama yang telah berperadaban tinggi. Menurut Dennet Bronson, suku Kerinci telah hidup di bukit Barisan daerah gunung Kerinci lebih dari 10.000 tahun. Artinya, Indonesia Punya Suku Tertua di Dunia telah ada jauh sebelum manusia mengenal adanya tahun masehi.
Tidak hanya demikian, banyak peneliti lain pun mengungkapkan hal senada yang menguatkan pernyataan Dennet Bronson diatas. Mereka menyebutkan bahwa orang Kerinci termasuk bangsa asli Indonesia yang mula-mula ada di Sumatra berdasarkan artefak purba yang ditemukan dan sudah ada selama 40 tahun. Dalam salah satu Satusko (benda pusaka)berupa tambo adat dan silsilah suku Kerinci yang dijadikan riset, menunjukan keberadaanya di dataran tinggi puncak Andalas perbukitan Barisan, jauh lebih dahulu daripada suku Proto-Melayu yang dianggap sebagai suku melayu tua.
Potret asli suku pedalaman gunung Kerinci |
Baca juga ---> 22 Cerita Paling Aneh Mengenai Air Mani
Sejarah menuturkan pada ribuan tahun sebelum masehi, para imigran suku Proto-Melayu gelombang pertama dari Yunan, China Selatan, berdatangan ke Puncak Andalas. Saat pertama tiba, mereka sudah menemukan adanya suku tertua di dunia pada daerah tersebut, tepat di sekitar gunung berapi yang diyakini adalah gunung Kerinci. Namun, karena saat itu jumlah orang Proto-Melayu sebagai imigran lebih dominan daripada orang suku Kecik Wok Gedang Wok di Kerinci, akhirnya mereka sebagai kaum pribumi secara perlahan menjadi lenyap dalam percampuran darah antara pendatang dan suku Kerinci pribumi .
Manusia di sekitar gunung Kerinci dikatakan memiliki peradaban yang lebih maju ketimbang para imigran Proto-Melayu. Dikisahkan, orang Kerinci (penduduk pribumi pertama) itu telah mengenal api dan mampu mengolah serta memanfaatkan besi dan logam. Mereka menggunakan kayu siegie (pinus merkusi, Strain Kerinci) yang mengandung getah minyak sehingga dapat dibakar sebagai obor. Demikian juga adanya mata tombak yang terbuat dari batu dan logam. Oleh karena itu, tidak aneh ketika saat itu mereka sudah mampu membangun artefak batu menjadi sarana berbagai keperluan, seperti untuk altar persembahan, peristirahatan, kursi, bangku, pintu (gapura), dan tungku serta sarkofagus yang kesemuanya itu terbentuk hanya melalui proses pemahatan secara sederhana dan kasar. Lebih dari itu, seiring perkembangan peradaban berikutnya yang lebih muda, akhirnya ditemukan pula batu-batu Selindrik, batu bergambar, mnhir-menhir dan gua-gua yang juga menunjukan bahwa perkakas yang digunakan sudah semakin maju, berupa kapak, pahat, baji, dan beliung dari besi.
Sejarah menuturkan pada ribuan tahun sebelum masehi, para imigran suku Proto-Melayu gelombang pertama dari Yunan, China Selatan, berdatangan ke Puncak Andalas. Saat pertama tiba, mereka sudah menemukan adanya suku tertua di dunia pada daerah tersebut, tepat di sekitar gunung berapi yang diyakini adalah gunung Kerinci. Namun, karena saat itu jumlah orang Proto-Melayu sebagai imigran lebih dominan daripada orang suku Kecik Wok Gedang Wok di Kerinci, akhirnya mereka sebagai kaum pribumi secara perlahan menjadi lenyap dalam percampuran darah antara pendatang dan suku Kerinci pribumi .
Manusia di sekitar gunung Kerinci dikatakan memiliki peradaban yang lebih maju ketimbang para imigran Proto-Melayu. Dikisahkan, orang Kerinci (penduduk pribumi pertama) itu telah mengenal api dan mampu mengolah serta memanfaatkan besi dan logam. Mereka menggunakan kayu siegie (pinus merkusi, Strain Kerinci) yang mengandung getah minyak sehingga dapat dibakar sebagai obor. Demikian juga adanya mata tombak yang terbuat dari batu dan logam. Oleh karena itu, tidak aneh ketika saat itu mereka sudah mampu membangun artefak batu menjadi sarana berbagai keperluan, seperti untuk altar persembahan, peristirahatan, kursi, bangku, pintu (gapura), dan tungku serta sarkofagus yang kesemuanya itu terbentuk hanya melalui proses pemahatan secara sederhana dan kasar. Lebih dari itu, seiring perkembangan peradaban berikutnya yang lebih muda, akhirnya ditemukan pula batu-batu Selindrik, batu bergambar, mnhir-menhir dan gua-gua yang juga menunjukan bahwa perkakas yang digunakan sudah semakin maju, berupa kapak, pahat, baji, dan beliung dari besi.
Gunung Kerinci ; Tempat tinggal suku tertua di dunia |
Batu-batu artefak itu banyak ditemukan di bukit-bukit dan tersebar di berbagai kecamatan, baik dalam kabupaten Kerinci maupun kota Sungaipenuh seperti di kecamatan Gunung Raya, Keliling Danau, Batang Maringin, Sitinjau Laut, Danau Kerinci dan Kumun Debai. Disamping artefak-artefak batu yang telah berhasil ditemukan, hal lain yang sering dijadikan sampel penelitian oleh para peneliti adalah keragaman bahasa dan dialek di Kerinci Indonesia. Dengan bahasa yang sangat beragam, sekitar 135 buah dialek, yang dipakai hanya di sepanjang lembah, memperumit penelitian etnografi.
Namun yang paling mencengangkan (penulis), sebagian masyarakat adat di Kerinci beranggapan bahwa mereka dulu adalah salah satu dari keturunan umat Nabi Nuh a.s.. Mereka diturunkan dari kapal Nabi Nuh a.s. di dataran tinggi Kerinci ketika banjir mulai surut untuk membangun peradaban di kawasan tersebut. Mereka beranggapan demikian berdasarkan semakin banyaknya temuan-temuan artefak yang telah berhasil ditemukan.
Namun yang paling mencengangkan (penulis), sebagian masyarakat adat di Kerinci beranggapan bahwa mereka dulu adalah salah satu dari keturunan umat Nabi Nuh a.s.. Mereka diturunkan dari kapal Nabi Nuh a.s. di dataran tinggi Kerinci ketika banjir mulai surut untuk membangun peradaban di kawasan tersebut. Mereka beranggapan demikian berdasarkan semakin banyaknya temuan-temuan artefak yang telah berhasil ditemukan.
Telusuri juga ---> 117 Berita Fakta Menarik Tentang Ahok
Terlepas dari kebelum-pastian akan asumsi tersebut, semua meyakini bahwa kelompok Kecik Wok Gedang Wok inilah yang selanjutnya berkembang dan menjadi nenek moyang orang Kerinci modern hingga generasi saat ini. Demikianlah Indonesia, sebuah negara dengan berjuta-juta fakta yang tak dimiliki negara manapun, semisal fakta bahwa Indonesia memiliki suku Tertua di dunia.
sempat memang terbersit dalam otak bhw nabi sulaiman itu adalah org jawa... yaitu dri daerah sleman jogja....!!! karena banyak candi2..termasuk yg menakjubkan adlh candi borobudur...yg berdekatan wilayahx dengan wilayah wana saba...negerinya ratu saba bilqis..negeri dg penuh hutan(wana).!!! tentunya..sy cukup beralasan...sebab indonesia/jawa termasuk sangat subur di wilayah katulistiwa !!krna subur sdh brg tentu menjadi tempat berbondongx umat manusia...yg notabene adalah dari keturunan nabi Nuh...Alais Salam.
BalasHapus