5 Hari Tidur Bersama Mayat Agar Tidak Ketahuan Musuh
Pada hari ulang tahun TNI tanggal 5 oktober kali ini, Info Unik Dunia akan menceritakan aksi heroik dalam mempertahankan hidup yang dilakukan oleh salah satu prajurit TNI pada awal-awal perebutan Irian Barat tahun 1961-1962.
Kisah heroik ditunjukan oleh para prajurit Kopassus dalam merebut
Papua dari Belanda. Mereka rela tidur di tumpukan mayat selama lima hari hingga
harus digigit semut merah. Keberanian pasukan elite TNI AD itu membuat Belanda
mati kutu hingga memaksa Negeri Kincir Angin itu angkat kaki dan menyerahkan
Tanah Papua kepangkuan Ibu Pertiwi.
Peristiwa berawal ketika prada Pardjo yang merupakan salah satu pasukan gabungan Kopassus bersama Korps Pasukan Khas atau Paskhas diterjunkan ke dalam hutan rimba Papua. Dalam upaya penyusupan itu, Pardjo bersama rekan-rekannya disergap pasukan Marinir Kerajaan Belanda di daerah Fakfak.
Baca Juga --> Cerita Pengkhianatan Para Tokoh PKI
Karena kekuatan yang tak seimbang membuat pasukan gabungan TNI terdesak. Berdasarkan instruksi
yang diberikan pimpinan, jika kalah jumlah maka seluruh prajurit TNI harus mundur ke dalam hutan.
Setelah keadaan tenang, pasukan TNI pun keluar dari hutan untuk kembali
melakukan penyusupan. Namun tak
disangka, pasukan gabungan ini dikejutkan dengan kondisi sebuah kampung
yang telah rata dengan tanah akibat dibakar tentara Belanda.
Saat itu, kondisi pasukan gabungan TNI mulai menurun. Letda Agus Hernoto sebagai pemimpin pasukan memutuskan untuk beristirahat di sebuah kebun pala. Belum sempat melepas lelah, tiba-tiba muncul serangan mendadak dari pasukan Marinir Belanda. Kontak tembak pun tak terelakan.
Dalam pertempuran itu, sang pimpinan pasukan Letda Agus Hernoto mengalami luka tembak di kedua kakinya sampai akhirnya harus diamputasi karena membusuk. Pertempuran sengit tersebut juga membuat tiga anggota Paskhas dan dua anggota Kopassus gugur dalam pertempuran.
Sementara itu Prada Pardjo, juga tak luput dari terjangan peluru tentara Belanda hingga membutnya roboh. Dalam situasi Gencarnya serangan pasukan Belanda itu, Pardjo memutuskan harus menyelamatkan diri. Pardjo kemudian merangkak, bergerak perlahan untuk bersembunyi di balik jasad rekan-rekannya yang telah gugur.
Baca Juga --> 23 Ucapan Soekaro Yang Jadi Nyata
Pardjo menyamar seolah-olah telah tewas demi menyelamatkan diri. Apalagi, usai pertempuran tersebut tentara Belanda masih terus melakukan patroli. Keadaan itu membuat Pardjo tidak bisa bergerak. Bahkan, Pardjo harus tidur selama lima hari di antara jasad teman-temannya yang telah gugur dalam pertempuran.
Betapa campur aduknya perasaan Pardjo saat itu. Di hadapanya terbaring jasad teman-temanya mati mengenaskan. Rasanya sedih dan pilu. Di sisi lain dia juga merasa hidupnya tinggal menunggu waktu sampai marinir belanda menemukanya dan kemudian juga akan membunuhnya.
Namun Akhirnya, takdir baik masih bersama prada Parjo, Upaya penyelamatan itu pun membuahkan hasil. Setelah 5 hari tidur di hutan bersama jenazah kawan-kawanya, Pardjo kemudian ditemukan dan diselamatkan oleh warga setempat yang membawanya ke pemukiman untuk dirawat.
0 Response to "5 Hari Tidur Bersama Mayat Agar Tidak Ketahuan Musuh"
Posting Komentar