Cerita Pengkhianatan Tokoh PKI
Peristiwa penculikan jenderal pahlawan revolusi oleh PKI merupakan sejarah kejam yang mengiringi kemerdekaan Indonesia. Dengan rencana yang sangat rapi, Gerakan G30S/PKI tersebut menculik para petinggi jenderal TNI angkatan darat waktu itu.
Banyak orang yang harus bertanggung jawab pada peristiwa itu. Salah satunya adalah Letkol Untung, sang pemimpin gerakan.
Letkol Untung Syamsuri Sebenarnya bukanlah sembarang Perwira biasa. Dia merupakan salah satu Anggota TNI AD yang berprestasi. Untung pernah meraih Bintang Sakti dari Presiden Soekarno atas keberaniannya yang luar biasa dalam operasi penyusupan pasukan TNI di Irian Barat. Atas prestasinya itu, kemudian Soekarno mengangkatnya untuk jadi Komandan pasukan Cakrabirawa yang bertugas mengawal Presiden.
Namun pada ahirnya Letkol untung justru tewas dieksekusi mati setelah mahkamah militer luar biasa menjatuhkan vonis mati kepadanya. Dia terbukti bersalah dalam peristiwa penculikan serta pembunuhan 7 Perwira TNI Angkatan Darat (AD) pada peristiwa yang terkenal dengan Gerakan 30 September.
Eksekusi mati terhadapnya dilakukan oleh regu tembak polisi militer di cimahi pasca vonis dijatuhkan pada tahun 1966. Sedangkan dalam versi lain letkol untung tidak langsung dieksekusi. Tapi barulah pada tahun 1967 polisi militer menembaknya mati di daerah Lembang, jawa barat.
Baca Juga --> Pembagian Peran Tokoh PKI pada Gerakan G30S/PKI
Hingga diikat di tiang menjelang eksekusi, Letkol Untung masih percaya jika nyawanya bisa selamat. Dia merasa kedekatan personal dengan soeharto mampu membatalkan putusan hukuman mati yang diterimanya. Namun nyatanya Soeharto tak kunjung menyelamatkan dirinya.
Untung pun pada akhirnya harus menyerahkan akhir hayatnya pada regu tembak. Sebelum para eksekutor menancapkan timah panas ke tubuhnya, dengan mata tertutup kain Untung masih sempat berteriak lantang penuh percaya diri.
"Hidup Bung Karno!"
0 Response to "Cerita Pengkhianatan Tokoh PKI"
Posting Komentar